Undangan Menulis Puisi “Membaca Asap”
RIAU (Litera.co.id) – Riau negeri gambut dengan hutan-hutan terakhir yang tersisa tak seberapa. Dari tahun ke tahun hutan Riau terkikis, beralihfungsi menjadi perkebunan sawit, akasia atau yang lainnya. Terbakar hingga beratus-ratus hektare, sengaja atau tidak, begitulah cara mereka membuka lahan. Meski surat sakti pelarangan membuka hutan jelas-jelas ada, kebakaran tetap terjadi nyata.
Setiap tahun masyarakat Riau dikepung asap, menghirup asap, berkubang asap, selalu menjadi korban asap, bahkan sampai ke mancanegara. Bagi kami (Melayu) hutan adalah ibu, adalah marwah, adalah hulu, tempat warisan leluhur bermula, tempat air dan udara segar harus selalu dijaga. Jika rusak, menjadilah bencana, menjadi duka.
Sebagai penyair Riau, sebagai Pimpinan Komunitas Seni Rumah Sunting dan Penyair Perempuan Indonesia (PPI), kami akan menerbitkan Antologi Puisi dengan judul ‘Membaca Asap’. Untuk itu kami mengundang seluruh sahabat penyair di serantau nusantara untuk mengirimkan puisi sebagai kepedulian kita pada bencana asap dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Penyair tinggal di Indonesia dan mancanegara (Asia Tenggara)
2. Masing-masing penyair mengirimkan minimal dua (2) puisi (belum dimuat dalam antologi) dengan tema ‘Asap Riau Duka Serantau’.
3. Karya dan biodata singkat dikirim dalam satu file dengan subyek Asap/nama penyair/asal daerah atau negara (contoh: asap/riri/medan, Indonesia)
4. Karya dikirim ke email sajakasapriau@gmail.com cc ke email kunnimasrohanti@gmail.com paling lambat 10 September 2019
5. Kurator antologi puisi ‘Membaca Asap’ yakni, Fakhrunnas MA Jabbar, Rini Intama, Kunni Masrohanti, Dr Husnu Abadi.
6. Sebagai tanda terimakasih, panitia akan memberi satu buku antologi (bukan honor) kepada penyair yang mengirimkan karya.
7. Buku akan diluncurkan pada puncak perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) Riau 5 Oktober 2019 di Pekanbaru. (R)